Angin berhembus pelan di peratapan
Membelai lembut kepada alam
Sedikit memahat kesejukan pada kulit kami
Yang kala itu mentari begitu menyengat semua
Masih di bawah pohon rindang itu
Bersamanya dan hanya bersamanya
Bukan lagi kau ataupun yang lain
Menatap padanya dengan cinta seadanya
Hati yang gundah tak luputkan sekuntum senyum dari bibirku
Kian tersenyum serasa hati kian tersayat dan sakit
Tetes air mata membasahi pipiku
Tangan lembuntya membelaiku dan mengusap tangisku
Walau aku masih terisak dalam pelukannya
Namun nyanyian cinta belum berhenti dan akan terus terlantun
Terus dan terus hingga mentari enggan menengok
Kesejukan angin belum berakhir
Sengatan mentari masih membalut alam
Begitu juga kasih sayangnya padaku
Kian mengalir walau coba terus menghantamku
dan akhirnya ia berbisik mesra padaku
“Aku masih menyayangimu dan akan terus menyayangimu walau langit tak lagi membiru”
0 komentar:
Posting Komentar