14 April 2009

Sekilas NPSP (Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan)

Ada kisah menarik dari Fatimah dan ‘Ali ra yang sepertinya layak antum baca.

Kisah ini berbentuk sebuah dialog. “Suamiku…”kata Fatimah,”Sebelum menikah denganmu, aku pernah sangat menyukai seorang laki-laki dan aku sangat ingin menikah dengannya”. Berubah rona wajah ‘Ali ra mendengar kalimat ini cemburu, marah, penasaran campur aduk jadi satu. Tapi tetap dengan kelmbutan dan perasaannya yang halus ia berkata, “Apakah engkau menyesal menikah denganku?”. Fatimah tersenyum geli melihat ekspresi sang suami. “tidak”, ucapnya pelan.”Karena lelaki itu adalah…Engkau…”.

Wanita-wanita yang kotor adalah untuk lelaki yang kotor dan lelaki yang kotor untuk wanita yang kotor. Dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik…”(An Nur : 26)

mari kita simak satu kisah lagi. Kali ini tentang seorang pemuda, Idris namanya. Ia memulai langkah pengisian remajanya dengan tepat dan menantang : mencari ilmu dan berpetualang. Saya pikir, apa yang ia jalani menghasilkan banyak pengalaman seru. Mungkin Antum bias mencontoh…

sampai suatu ketika dalam perjalanan petualangannya yang panajang, sebuah sungai membentang di hadapannya. Ia harus menyeberanginya meski dengan perut lapar. Pucuk dicinta ada delima. Delima yang terbawa arus itu mendekat,terus mendekat,semakin dekat dan haap,kena!

Tanpa pikir panjang basmallah terucap dan gigitan pertamapun terkecap.

Perlahan kunyahan pertam bergeser ke kerongkongan. Dan saat itu terasa tercekat, ia tersadar, halalkah delima ini? Apa ia sudah meminta izin pada pemiliknya sehingga delima itu dihalalkan baginya?Bukan soal kecil atau besar,selamanya ia berprinsip takkan pernah sudi tubuhnya kemasukan barang syubhat apalagi haram. Api neraka lebih pantas untuk daging yang tumbuh dari barang haram,bukankah begitu sabda Rasulnya?

Ia harus bertemu dengan pemilik pohon delima itu. Melawan arus ia susuri sungai itu ke arah hulu. Kuyup,berpeluh,terseok dan sesekali terjatuh.singkatnya setelah Tanya sana sini akhirnya ia menemukan rumsh pemilik pohon delima itu.

“ya, satu kunyahan delima itu halal asal kamu mau bekerja merawat kebun delimaku sekian tahun…”,kata si pemilik pohon yang befrtampang ulama’.hanya segigit tebusannya berat amat?tapi tidak bagi idris.itu lebih ringan daripada harus mendapat siksaan dari Allah SWT.ia sanggup.

Waktu berlalu,hari berganti.idris menyelesaikan kewajibannya dengan sempurna.iapun berpamitan. “Aku ridha kau pergi asal kau mau menikahi putriku ysng cacat.dia buta,bisu,tuli dan lumpuh…mau?”.

Bencana apa ini?Tapi idris bertawakkal kepada Allah SWT. Allah tak pernah menyia-nyiakan orang yang berbuat baik.dan benar, saat ditemuai si calon istri begitu cantik sempurna. Siapa yang tak terkejut? Ah, anda pasti bias menebak apa makna kiasan dari buta,tuli,bisu dan lumpuh?

Artinya calon istrinya ini tak pernah melihat,mendengar,mengatakan dan menuju sesuatu yang haram lagi tercela.

Coba tebak, siapa yang lahir dari pernikahan barakah ini! Dialah seorang anak yang hafal Al-Quran diusia 9 tahun, menghafal Al-Muwaththa’ karya Imam Malik lengkap dengan sanadnya dalam 9 malam, menghasilkan 1000 kesimpulan hokum lengkap dengan dalil dari renungan atas sebuah hadist pendek dalam semalam. Menjadi orang pertama yang merumuskan kaidah ushul fiqh, dan menjadi pelempar tombak yang dari 10 lemparan tak satupun yang meleset.

Dialah Imam Asy Syafi’I, Muhammad bin Idris Asy Syafi’I, seorang yang dijuluki Imam Ahmad Bin Hanbal, sebagai mujaddid di abadnya.

Alangkah beruntungnya dia, pemuda bernama Idris itu. Dan alangkah benarlah janji Allah SWT:

“…Dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik…”(An Nur : 26)


Semoga termasuk insani yang dimaksudkan oleh ayat di atas, amiin...!

(buku : Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan-Salim A. Fillah).

0 komentar:

Posting Komentar